0812 5244 0201
umkmmalut25@gmail.com
Senin - Sabtu : 09.00 WIT - 17.00 WIT
BI mendorong UMKM Malut untuk melakukan ekspor dan beralih ke digital

BI mendorong UMKM Malut untuk melakukan ekspor dan beralih ke digital

03 November 2025

Provinsi Maluku Utara menunjukkan pertumbuhan UMKM yang signifikan, dengan data terbaru dari Dinas Koperasi dan UKM per tahun 2024 mencatat total 194.996 unit usaha. Dalam komposisi ini, usaha mikro mendominasi secara mutlak dengan persentase mencapai 95 persen, mencerminkan peran vital usaha skala terkecil dalam perekonomian lokal. Usaha kecil dan menengah mengisi sisanya, masing-masing 4 persen dan 2 persen. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Wa Zaharia, menekankan pentingnya pembaruan data dan pelaksanaan program pemberdayaan untuk meningkatkan produktivitas. Secara keseluruhan, sektor UMKM di Maluku Utara telah berhasil menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, mencapai 584.988 orang.

Secara geografis, sebaran UMKM di Maluku Utara sangat terkonsentrasi di beberapa wilayah, dengan Kota Ternate memegang jumlah tertinggi, yaitu 69.742 unit usaha. Hal ini menjadikan Kota Ternate sebagai pusat kegiatan UMKM di provinsi tersebut. Kabupaten Halmahera Selatan berada di urutan kedua dengan 48.729 unit usaha, dan Kota Tidore Kepulauan di posisi ketiga dengan 15.860 unit usaha. Sejumlah kabupaten lain juga menyumbang ribuan unit usaha, di antaranya Halmahera Barat (20.465), Kepulauan Sula (10.005), dan Halmahera Tengah (8.200), menunjukkan pemerataan kegiatan wirausaha di seluruh wilayah.

Dilihat dari sektor usaha, perdagangan menjadi tulang punggung UMKM di Maluku Utara dengan kontribusi mencapai 54 persen dari total unit usaha. Ini diikuti oleh sektor jasa (21 persen), aneka usaha (11 persen), pertanian (7 persen), perikanan (5 persen), dan industri (2 persen). Konsentrasi tertinggi sektor perdagangan dan jasa kembali tercatat di Kota Ternate, yang memiliki 35.490 unit usaha di sektor perdagangan dan 27.845 unit usaha di sektor jasa. Dominasi perdagangan ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku UMKM berfokus pada kegiatan jual-beli produk dan penyediaan layanan.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pengembangan UMKM. Program pemberdayaan yang dijalankan meliputi pelatihan kewirausahaan, fasilitasi akses permodalan, dan bantuan pemasaran produk. Wa Zaharia berharap dukungan ini dapat mendorong pelaku usaha untuk menjadi lebih produktif dan memiliki daya saing, baik di pasar lokal maupun nasional. Upaya ini menegaskan bahwa UMKM ditempatkan sebagai motor penggerak utama perekonomian daerah yang diharapkan mampu membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.

Sumber : ambon.antaranews.com

Kembali ke Berita